Mengetahui Efek Samping dari Vaksin Moderna dan Sinovac

 Mengetahui Efek Samping dari Vaksin Moderna dan Sinovac

Vaksin Moderna - Vaksin yang dikembangkan oleh pihak Moderna dan National Institutes of Health ini dilakukan dengan cara melakukan penyuntikan potongan materi genetik virus m-RNA ke dalam sel manusia. Perusahaan mereka ini sedang mengembangkan protein virus yang sangat mirip dengan virus corona. Protein ini sendiri memiliki tugas dalam melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali keberadaan virus-virus itu berkembang.

Vaksin ini sendiri direncanakan akan diberikan dalam dua dosis dalam selang waktu empat minggu. Tahapan ketiga pun sudah berlangsung pada 27 Juli lalu kepada 30.000 relawan di Amerika Serikat yang menunjukkan hasil laporan yang baik pada waktu itu.

Penemuan awal dari hasil uji klinis terhadap sukarelawan menunjukkan subjek berada dalam keadaan yang sehat serta menghasilkan antibodi yang baik bahkan pada umur lansia pun.

Adanya penemuan ini membuat pihak Moderna merencanakan untuk memproduksi 500 juta vaksin mulai awal tahun 2021. Di sisi lain banyak orang yang belum mengetahui bagaimana efek samping yang dihasilkan oleh vaksin Moderna tersebut. Dari informasi yang didapatkan, cukup banyak efek samping yang dihasilkan oleh vaksin Moderna ini setelah pengamatan terhadap sukarelawan.

Pada uji tahapan pertama kepada relawan, sekitar4 2,7% sukarelawan yang melakukan vaksin pertama mengalami efek samping hanya rasa nyeri di lokasi suntikan.

Pada uji tahapan kedua, terjadi beberapa keluhan yang dialami sukarelawan, diantaranya:

1.      Sebanyak 9,7% sukarelawan mengalami rasa lelah yang berlebihan.

2.      Sebanyak 8,9% sukarelawan mengalami sakit pada otot.

3.      Sebanyak 5,2% sukarelawan mengalami sakit pada persendian.

4.      Sebanyak 4,5% sukarelawan mengalami sakit pada kepala.

5.      Sebanyak 4,1% sukarelawan mengalami rasa nyeri pada saat penyuntikan.

6.      Sebanyak 2% sukarelawan mengalami kemerahan pada area yang disuntik.

Meski muncul beberapa efek samping, tetapi sejumlah hal yang dialami bersifat ringan hingga sedang. Efek samping ini juga tidak berlangsung lama dan rasa sakitnya bisa ditoleransi.

 Berdasarkan informasi dikatakan bahwa efek samping yang dirasakan hilang dalam waktu kurun 12 jam. Dari sini belum dapat disimpulkan dari mana datangnya efek samping tersebut. Apakah efek samping tersebut terjadi saat penyuntikan atau akibat plasebo yang menjadi alat kontrol uji.

Berbeda dengan vaksin Sinovac, meskipun sudah mau memasuki tahapan pengujian pada fase ketiga. Vaksin Sinovac ini tidak cukup banyak mengalami efek samping ketika di suntikan kepada para relawan. Hanya saja para sukarelawan mengalami rasa nyeri pada saat penyuntikan dilokasi saja.

Meskipun demikian, kedua vaksin ini memiliki efek samping yang tidak cukup berat, sehingga aman untuk dikonsumsi banyak orang. Akan tetapi hasil amannya belum bisa diklaim baik oleh pihak peneliti dan pengawas. Karena memang butuh pengawasan dan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan vaksin tersebut.

Setelah diizinkan dan disepakati untuk dikonsumsi, tahapan selanjutnya adalah melakukan pendistribusian kepada negara-negara lainnya. Menurut berita, keluarnya vaksin (pendistribusian) akan dilakukan pada awal tahun 2021 dan sekitar bulan Februari-Maret.

Itulah sedikit pembahasan mengenai efek samping yang dihasilkan oleh Vaksin Moderna dan Vaksi Sinovac. Untuk mengetahui info lebih lanjut bisa terus memantau berita terupdate dari situs ini dan situs lainnya.

Semoga vaksin ini segera di distribusikan dan dipakai untuk orang-orang yang membutuhkan sehingga virus corona ini akan segera berhenti merajalela dan mulai pulih kembali seperti semula. Dan ingat, tetap patuhi protokol kesehatan.

Halodoc adalah aplikasi yang menghubungkan praktisi kesehatan, seperti dokter, apotek, dan laboratorium langsung ke tangan pasien. HaloDoc menyediakan fitur konsultasi medis melalui video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar (Apotik Berbasis Layanan Online), serta pemeriksaan lab secara on-demand.